Berlangganan

asal mula kata ingkung

  β€’  

Bagikan

asal mula kata ingkung

asal mula kata ingkung

Salam Persaudaraan. πŸ™

Istilah ingkung berasal dari bahasa Jawa, yakni kata  "ing" yang diambil dari ingsun  dan kung yang diambil dari "manekung". Dalam bahasa Indonesia, dua kata ini bermakna β€œAku berdoa dengan penuh khidmat.” makanya 
Ayam yang diletakkan dalam posisi kepala menunduk. 

Ayam Ingkung juga memiliki arti mengayomi, diambil dari kata jinakung dalam Bahasa Jawa kuno

Dalam memasak ingkung butuh api kecil dengan tingkat kesabaran yang tinggi. Ingkung mengajari filosofi hidup yang penuh kesabaran akan membuahkan hasil yang terbaik.

Ayam tidak melahap semua makanan yang diberi padanya, melainkan hanya memilih memakan mana yang baik dan tidak makan yang buruk. Manusia diharapkan bisa memilih mana yang baik (benar) dan mana yang buruk (salah) dan harus ditinggalkan dalam hidupnya.

ayam merupakan binatang paling dekat dengan masyarakat sejak zaman dulu dan punya banyak manfaat. Ayam adalah hewan yang mudah dipelihara, sumber pendapatan, sekaligus bisa dimanfaatkan menjadi makanan. Diharapkan kita bisa bermasyarakat serta kehadiran kita bisa bermanfaat bagi sesama tanpa membedakan status sosial maupun SARA.

Menyembelih ayam jago juga mempunyai makna menghindari sifat-sifat buruk yang dilambangkan oleh ayam jago, diantaranya adalah sombong, congkak, kalau berbicara selalu menyela dan merasa tahu/menang/benar sendiri (berkokok), tidak setia, dan tidak perhatian dengan anak istri.
Orang yang laku manekung akan masuk ke alam Suwung yang berarti kosong atau tiada apapun, itulah keheningan dalam meditasi/dzikir.

Orang yang kondisi suwung dia telah melepaskan diri dari ikatan tubuh dan belenggunya menuju dimensi ruh, sehingga dirinya mencapai fana’ dirinya sudah tidak ada. "Siapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya." "Manunggaling Kawula-Gusti", bersatunya jati diri manusia yang terdalam dengan Penciptanya, Ini adalah esensi dari Kawruh Kejawen.

Dalam Serat Wedhatama diterangkan dalam pupuh pangkur bait ke 14 yang berbunyi :
"Sejatine Kang mangkana Wus kakenan nugrahaning Hyang Widhi. Bali alaming nga-SUWUNG, Tan karem karameyan. Ingkang sipat wisesa winisesa wus, Mulih mula mulanira Mulane wong anom sami."

Artinya: " Sebenarnya yang demikian itu sudah mendapat anugerah Tuhan. Kembali ke alam kosong, Tidak mabuk keduniawian yang bersifat kuasa menguasai. Kembali ke asal mula. Demikianlah yang terjadi wahai anak muda ”.

STOP ADU DOMBA DIANTARA KITA 

πŸ™πŸ™πŸ™ Rahayu..
Diperbarui
Tambahkan Komentar

+ Tambahkan Komentar